Teori Atom dan Perkembangannya –
Sobat hitung kali ini kita akan belajar mengenai teori atom dan sejarah
perkembangannya dari toeri atom sebelum masehi hingga teori atom modern.
Pengertian Atom Banyak versi mengenai pengertian
atom. Salah satu konsep ilmiah tertua menyatakan bahwa semua materi dapat
dipecah menjadi zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu tidak
bisa dibagi lebih lanjut yang kemudian disebut atom. Jika dilihat dari asal
katanya, atom berasal dari bahasa yunani yang berasal dari 2 frasa “a”
dan “tomos”, “a” berarti tidak dan “tomos” berarti memotong, jadi secara
asal katanya pengertian atom adalah sesuatu yang tidak bisa dipotong (lagi).
Perkembangan Teori Atom
Perkembangan
Teori Atom Sebelum Masehi
Diawali dari seorang filsuf Yunani
yang bernama Leucippus (gambar samping) pada tahun 400 SM. Mereka
mengemukakan teori atomisme. Toeri atom ini menyebutkan bahwa semua benda
terdiri dari bagian-bagian terkecil (tidak bisa dibagi lagi) yang disebut
atom. Menurut teori atomisme (teori atom), jika kita mengambil sepotong kayu
dan dipotong mejadi 2 bagian yang sama secara terus menerus, akhirnya kita
akan menemukan bagian yang tidak bisa kita potong lagi. Teori atomisme ini
kemudian dijelaskan lebiih terperinci oleh muridnya Democratis. Teori atom
kemudian terus berkembang seiring dengan perkembangan pemikiran manusia saat
itu.
|
|
Teori Atom Dalton
John Dalton
Seorang pria berkebangsaan inggris yang bernama John
Dalton mengemukakan sebuah teori atom yang kemudian dikenal dengan teori atom
dalton. Dalam teori atomnya, pria kelahiran 6 September 1766 ini mengemukakan
bahwa :
- Materi
atau unsur itu tersusun atas partikel yang tidak dapat dibagi lagi yang
disebut atom.
- Atom
dari unsur yang sama akan identik dari segi ukuran, bentuk, dan massa.
Sebaliknya atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda.
Ini menunjukkan bahwa pada prinsipnya dalton setuju (tidak menyalahkan)
teori atom dari Leucippus dan Democritus.
- Senyawa
terbentuk oleh kombinasi dari dua atau lebih jenis atom.
- Reaksi
kimia adalah suatau penyusunan ulang kombinasi atom dari senyawa-senyawa
perekasi membentuk unsur/senyawa baru sebagai hasil reaksi.
|
|
Teori Atom ThompsonTeori atom ini muncul setelah
cukup lama teori dalton bertahan. Tahun 1898 teori dalton mulai goyah. Teori
atom Thompson membantah kalau atom adalah bagian terkecil dari materi yang
tidak bisa dibagi lagi. Menurut Thompson, atom adalah bola bermuatan positif
yang dinetralkan oleh elektron yang tersebat di seluruh bagian bola tersebut.
Jadi bagian yang terkecil bukan atom melainkan elektron. Teori ini
bayak dikenal dengan nama teori kismis karena kalau kita menggambar atom
menurut teori ini akan tampak seperti roti kismis.
Thompson melakukan percobaan
sebagi berikut
percobaah thompson
Kode C = Katoda; A = Anoda; E = lempeng kondensor
bermuatan listrik; M = magnet; F = layar berfluoresens.
Berkas 1 : Hanya dengan adanya medan listrik, berkas
sinar katoda dibelokkan keatas menyentuh layar
pada titik 1.
Berkas 2 :
Hanya dengan adanya medan magnit, berkas sinar katoda dibelokkan
kebawah menyentuh layar pada titik 2.
Berkas 3 :
Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila
medan listrik dan medan magnit sama besarnya
Berdasarkan eksperimennya Thomson mengukur bahwa
kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya, jadi
sinar katoda ini bukan merupakan REM. Selain itu Ia juga menetapkan
perbandingan muatan listrik (e) dengan massa (m). Hasil rata-rata e/m sinar
katoda kira-kira 2 x 108 Coulomb per gram. Nilai ini sekitar 2000 kali lebih
besar dari e/m yang dihitung dari hidrogen yang dilepas dari elektrolisis air
(Thomson menganggap sinar katoda mempunyai muatan listrik yang sama
seperti atom hidrogen dalam elektrolisis air.
Kesimpulan : Partikel sinar katoda bermuatan negatif
dan merupakan partikel dasar suatu benda yang harus ada pada setiap atom.
Pada tahun 1874 Stoney mengusulkan istilah elektron
|
|
Teori Atom Rutherford
Teori atom ini muncul di awal tahun 1900-an. Dialah
Ernest Rutherford seorang fisikawan asal swedia. Ia melakukan uji
terhadap model atom Thompson menggunakan hamburan sinar alfa yang ditembakkan
pada lempeng emas tipis. Ia membantah kalau atom adalah bola pejal yang
bermuatan positif buktinya ketika ia menembakkan partikel sinar alfa ke
lempeng tipis emas dan mendeteksinya dengan layar yang dilapisi seng sulfida,
walaupun sebagian besar partikel diteruskan, tetapi ada sekitar 1 dari 800
yang dibelokkan bahkan ada diantarnya yang dipantulkan kembali.
sinar alfa
dan lempeng tipis emas
- Sebagian
besar dari atom kosong, ini karena sebagian besar partikel sinar alfa
diteruskan
- Massa
atom keseluruhan terkonsentrasi di pusat atom yang disebut nukleus
(inti) yang ukurannya sangat kecil jika dibandingkan atom keseluruhan.
- Inti
atom terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan positif
- Muatan
pada inti atom sama dengan jumlah muatan yang dikandung oleh semua
elektron
- Elektron
berputar di sekitar inti dalam orbit lingkaran yang berbeda layaknya
planet yang mengitari matahari
Dari teori atom Rutherford mulai dikenal lah inti
atom.
|
|
Teori Atom Niels Bohr
model atom
niels bohr
Niels Bohr menerapkan teori kuantum untuk struktur
atom Rutherford dengan mengasumsikan bergeraknya elektron dalam orbit
stasioner ditentukan oleh momentum sudut mereka. Hal ini menyebabkan
perhitungan tingkat energi yang mungkin untuk orbit dan postulasi bahwa emisi
cahaya terjadi ketika sebuah elektron bergerak ke orbit energi yang lebih
rendah. Fisikawan asal Denmark ini melakukan percobaan dengan mengamati
spektrum atom hidrogen. Spektrum hidrogen yang ia amati ternyata membentuk
garis-garis yang terpisah menurut aturann tertentu. Garis-garis terpisah
merupakan merupakan lintasan elektron yang
masing-masing mempunyai tingkat energi tertentu. Kesimpulan yang diambil dari
pengamata Niels Bohr sebagai berikut :
- Atom
tersusun atas inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron yang
bermuatan negatif.
- Dalam
mengelilingi inti, elektron bergerak dalam jarak tertentu yang disebut
lintasan.
- Selama
melintasi inti, elektron tidak memancarkan maupun menyerap energi.
- Elektron
dapat berpindah dari lintasa semula ke lintasan yang lebih tinggi (lebih
luar) dengan menyerap energi. Sebaliknya, elektron bisa berpindah ke
lintasan yang lebih rendah dengan melepas atau memancarkan energi.
|
|
Teori Atom Mekanika Kuantum
Kelemahan model atom yang dikemukakan Rutherford kemudian
disempurnakan oleh Niels Henrik David Bohr, model ini kemudian dikenal dengan
model atom Rutherford-Bohr. Tingkat energy elektron digunakan untuk
menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh atom yang
mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya. Namun ada kelemahan dari teori
atom yang diungkapkan Rutherford, Model Atom Rutherford tidak dapat
menerangkan energi yang dilepaskan dalam bentuk cahaya, sebab pada setiap
kali perputaran elektron dengan percepatan tetap, elektron kehilangan energi
dan akhirnya tertarik ke inti.
Perilaku seperti ini menimbulkan gerakan berbentuk
spiral, dan berakhir dengan jatuhnya elektron ke inti. Pada kenyataanya, atom
bersifat mantap dan stabil. Inilah yang coba dijawab oleh teori atom mekanika
kuantum.Max Planck pada tahun 1900 mengemukakan teori kuantum yang menyatakan
bahwa atom dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu
(kuanta). Jumlah energi yang dipancarkan atau diserap dalam bentuk radiasi
elektromagnetik disebut kuantum. Adapun besarnya kuantum dinyatakan dalam
persamaan
E = energi radiasi (Joule = J)
h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 ms-1)
l = panjang gelombang (m)
Kelemahan
model atom Niels Bohr
Dalam percobaannhya Niels Bohr menggunakan atom
hidrogen karena dianggap paling sederhana, hanya satu atom dan satu elektron.
Bohr bisa menerangkan spektrum hidrogen dengan baik tapi ia belum bisa
menjelaskan untuk atom yang berelektron lebih dari 1.
Pada tahun 1924, ahli fisika dari Perancis bernama Louis de
Broglie mengemukakan
bahwa partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian, partikel
mempunyai panjang gelombang.Dari penelitian De Broglie diketahui bahwa teori
atom Bohr memiliki kelemahan. Kelemahan itu ada pada pernyataan Bohr yang
menyebutkan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan
tertentu berbentuk lingkaran. Padahal, elektron yang bergerak mengelilingi
inti atom juga melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak
sesuai garis, tetapi
menyebar pada suatu daerah tertentu.
Pada tahun 1927, Erwin
Schrodinger
menyempurnakan teori atom Bohr. Ia menyatakan bahwa elektron dapat dianggap
sebagai gelombang materi dengan gerakan menyerupai gerakan gelombang. Teori
ini lebih dikenal dengan mekanika gelombang (mekanika kuantum).
Teori atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model
atom Bohr yaitu adanya tingkat energi dalam atom. Perbedaannya, model atom
Bohr memiliki lintasan elektron yang pasti. Sedangkan pada model atom
Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti karena menyerupai gelombang
yang memenuhi ruang (tiga dimensi). Menurut teori atom ini elektron menempati lintasan
yang tidak pasti sehingga electron berada pada berbagai jarak dari inti atom
dan berbagai arah dalam ruang. Jadi, daerah pada inti atom dengan kemungkinan
terbesar ditemukannya elektron dikenal sebagai orbital.
|
0 komentar:
Posting Komentar