Hay sobat Andrew Uzumaki lover’s selamat berjumpa lagi dengan saya Andrew. Di blog andrewuzumaki.blogspot.com yaitu blognya para penggila Pro Evolution Soccer dan dunia Pendidikan atau education center khususnya para pelanggan dari sekolah menengah kejuruan atau yang lainnya.
A. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded twisted-pair) adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan kerusakan fisik.
Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling berbelit yang
masing-masing pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki
pelindung dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak
digunakan karena harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah
sesuai dengan standar yang diharapkan.
Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area
Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai
impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori
berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai
kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem
jaringan suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP
yang tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda
keras, masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa
plastik.
Terdapat beberapa
jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan
lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan
parameter lainnya seperti berikut ini:
ü
Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk
komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak
cocock untuk mentransmisikan data.
ü
Kabel UTP Category 2
Mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabite per second)
ü
Kabel UTP Category 3
Digunakan pada
10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps.
10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
ü
Kabel UTP Category 4
Sering digunakan
pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16
Mbps
ü
Kabel UTP Category 5a
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
ü
Kabel UTP Category 5b
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps
(1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
ü
Kabel UTP Category 6
Mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi
signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg
terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel
tersebut.
ü
Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi
signal 400 MHz.
B.
Susunan Kabel UTP Straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara
pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Kabel
straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda. Seperti :
ü Hubungkan komputer ke switch / hub
‘s normal port.
ü Hubungkan port WAN router ke kabel
/ port LAN modem DSL’s.
ü Menghubungkan port LAN router ke
switch / hub ‘s uplink port. (biasanya digunakan untuk memperluas
jaringan)
ü Koneksi dua switch / hub dengan
salah satu switch / hub menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan
port biasa.
Jika anda ingin membuat
sambungan kabel Stright kelihatannya lebih mudah untuk memasangnya, karena
Kedua sisi ujung kabel (sisi A dan B) kabel memiliki pengaturan kawat dengan
warna yang sama. Seperti tabel dan gambar dibawah ini :
Color Code
|
Color
|
|
Pin 1
Pin 2 Pin 3 Pin 4 Pin 5 Pin 6 Pin 7 Pin 8 |
white orange
orange white green blue white blue green white brown brown |
|
Gambar : table susunan warna
pada kabel UTP straight
Gambar : susunan
urutan kabel straight dan RJ-45
C. Susunan kabel UTP Crossover
Kabel cross over merupakan
kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung yang
lainnya. Kabel dengan
kombinasi ini adalah diperuntukkan untuk koneksi peer to peer antara perangkat
yang sejenis. Contohnya dari komputer ke komputer, dari komputer ke router,
dari switch ke switch, dsb. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel crossover
Straight Through Cable
|
Color Code
|
Color
|
Pin 1
Pin 2 Pin 3 Pin 4 Pin 5 Pin 6 Pin 7 Pin 8 |
white orange
orange white green blue white blue green white brown brown |
|
Straight Through Cable
|
Color Code
|
Color
|
Pin 3
Pin 6 Pin 1 Pin 4 Pin 5 Pin 2 Pin 7 Pin 8 |
White green
green white orange blue white blue orange white brown brown |
|
Gambar : table susunan warna
pada kabel UTP crossover
Gambar : susunan urutan kabel
crossover dan RJ-45
D. Praktek membuat
kabel Straight dan Crossover :
1) Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
2) Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA
368B
3) Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4) Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor
RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
5) Lakukan crimping menggunakan tang crimping, tekan tang crimping, dan
pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit”
tiap-tiap kabel.
6) Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
7) Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan
menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor
RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan
semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
8) Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor
RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor,
urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai
dari atas ke bawah).
Gambar : contoh ujung kabel
yang benar pada conector RJ-45
MODUL
II
(SHARING FILE DAN FOLDER SERTA
PRINTER)
1.1. Tujuan
Tujuan saya membuat Laporan
Praktikum Jaringan Komputer (Sharing File dan Folder serta Printer ) adalah
agar :
ü Memahami
konsep dari
Sharing File dan Folder serta Printer,
ü Memahami
cara kerja dari Sharing File Dan Folder serta Printer,
ü Mampu
mengaplikasikan cara Sharing File dan Folder serta Printer.
1.2. Alat
dan Bahan Praktikum
ü 3 buah Switch
ü 2 buah PC / lebih
ü
2 buah
Kabel Cross
ü
3 buah
Kabel Straight
1.3. Dasar
Teori
Sebelum kita
melakukan Praktikum kita harus mengenal satu- persatu berbagai hal yang terkait
dengan pembahasan pada Laporan Praktikum ini yaitu Sharing File dan Folder
serta Printer. Pada bagian ini kita harus mengenal apa itu :
A. Internet
Internet
(Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer
yang menghubungkan berbagai macam situs atau jaringan di dunia. Internet
menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk
jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh indonesia karena semakin dibutuhkan
internet dalam kehidupan
B. Jaringan
Jaringan
komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan
lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Agar
dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta
dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien
(client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini
disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi
jaringan komputer.
C. Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch
sangat mirip dengan Hub, tetapi keduanya berbeda. Pada Switch, paket diteruskan
berdasarkan MAC address yang disimpan dalam table MAC Address yang dimiliki
Switch. Switch bekerja pada layer 2 pada model OSI. Switch juga dikenal sebagai
multiport bridge. Switch juga melakukan penyaringan terhadap data yang
melewatinya dengan menggunakan alamat MAC. Dengan adanya filtrasi pada switch
ini maka jaringan komputer akan lebih efisien. Hal ini disebabkan pada switch,
data akan langsung disalurkan ke port yang menghubungkan dengan komputer yang
merupakan tujuan dari data tersebut.
D. IP Address
IP Address adalah sebuah nomor yang digunakan
untuk akses ke Internet atau suatu jaringan komputer.
Setiap komputer yang terhubung dengan internet
atau jaringan harus memiliki nomor IP yang
berbeda (unik). IP
itu sendiri ditentukan oleh Subnetmask, fungsi dari subnetmask
ini adalah untuk membedakan bagian mana dari IP tersebut
disebut network dan bagian mana yang disebut dengan host.
IP
Address yang akan kita gunakan adalah IPv4
(IP version 4 ) yang mendefinisikan 32 bit,
berarti hanya 232 (4.294.697.296) alamat IPv4
yang tersedia.
1.4. Praktikum
1.
Siapkan 2 komputer yang dalam keadaan on,
2.
Siapkan Kabel LAN,
3.
Lakukan
instalasi kabel seperti gambar dibawah ini, indikator akan menyala di kedua lubang
LAN,
4.
Setelah selesai menginstalasi kabel UTP seperti
diatas, kemudian lakukan settingan IP Address dengan cara seperti berikut :
Ø masuk Start Menu
Ø Setting
Ø Network Connection
Ø Local Area Connection
5.
Sesudah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik
double pada jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4),
6.
Jika sudah
dibuka, akan muncul gambar seperti dibawah ini :
7.
Lalu masukkan IP Adress pada kolom kosong seperti pada
gambar diatas,
Pada komputer 1:
IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Lalu klik OK, seperti gambar dibawah ini :
8. Pada komputer 2:
IP Address : 192.168.1.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Lalu klik OK,
9.
Setelah
menyeting IP Address, kita harus lakukan proses ping IP yang kita gunakan pada komputer 1, dan IP
pada komputer 2 yang akan kita sharing tersebut.
Langkah-langkah mengeping IP Address pada
komputer adalah sebagai berikut :
ü Klik start dan klik menu Run.. (tekan logo Windows +R) dan ketikkan CMD, seperti gambar dibawah ini :
Kemudian klik OK,
ü Apabila telah muncul jendela Command Prompt, ketik
Ping198.168.1.1 untuk ping ke IP di komputer 1,
Ping198.162.1.2 untuk ping ke IP komputer 2,
10.
Setelah
lakukan langkah tersebut kita harus memastikan bahwa komputer 1 dan komputer 2
dalam keadaan terhubung, dengan cara klik tombol start dan pilih my komputer,
11.
Setelah
melihat tampilan pada my komputer, pilih
dan klik Network pada jendela bagian
kanan bawah,
12.
Jika
sudah terhubung dengan komputer 2, saatnya kita menentukan file atau data yang
akan disharing,
13. Langkah selanjutnya, setelah menentukan file yang akan
disharing, klik kanan pada file tersebut dan pilih properties. Lebih jelasnya silahkan lihat pada gambar dibawah ini :
14. Kemudian akan muncul
seerti gambar dibawah ini, selanjutnya pada Tab Sharing,
dapat Anda
klik Advanced Sharing
15.
Selanjutnya
silahkan beri tanda centang pada Share
this folder, lalu klik Apply / klik OK
Dan
itulah langkah-langkah yang kita lakukan agar file atau folder bisa disharing
pada komputer 2 atau lebih.
Adapun hal yang sedikit berbeda dengan
melakukan sharing printer. Sharing printer dapat kita lakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pertama buka “Control
Panel” kemudian pilih “Device and
Printers”.
2. Setelah itu pilih printer yang akan kita share ke PC
orang lain, kemudian klik kanan dan pilih “Printer
Properties” dan selanjutnya pilih tab menu “Sharing”.
3.
Pilih PC yang akan kita ajak share ,Kemudian
kita beri check list pada share this
printer.
4. Selanjutnya
kita cek di PC 2, apakah printer yang kita share sudah terkirim atau belum.jika
sudah maka sharing printer kita telah berhasil.
Begitulah secara
singkat pembahasan langkah-langkah dari saya agar bisa melakukan sharing file,
folder dan printer.
1.5. Troubleshooting
Ada beberapa
macam permasalahan (Troubleshooting) yang
terjadi dalam sharing file, data ataupun printer yang harus kita perhatikan.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi, itu bisa saja
dikarenakan oleh:
v
Windows
Firewall yang belum dimatikan(non-aktifkan)
kesalahan tersebut merupakan
kesalahan yang paling sering dilakukan saat ingin melakukan sharing pada
komputer lain, jika windows firewall belum di non-aktifkan maka kita tak akan
bisa sharing file, folder atau printer karena computer 1 tidak dapat membaca
keberadaan computer 2 meskipun sudah melakukan penghubungan.
v Kesalahan pengalamatan IP
IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut,
IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut,
v Kesalahan
Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server,
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server,
v DLL.
1.6. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah saya lakukan,
hingga pada penulisan modul praktikum ini, maka dapat saya simpulkan
bahwa:
“Pembuatan
jaringan komputer sederhana tersebut memiliki beberapa keuntungan, salah satunya
yaitu dengan membuat sebuah jaringan sederhana, kita bisa melakukan sharing file,
folder maupun sharing printer
dengan mudah ke komputer yang satu ke laptop yang lain..
Dengan
demikian kita telah melakukan
pembagian sumber daya,
Terima Kasih”.
MODUL III
(PENGALAMATAN PADA JARINGAN
KOMPUTER)
1.1 Tujuan
Tujuan dari Laporan
Praktikum yang saya buat ini adalah untuk sebagai :
ü
Memahami
konsep dasar Pengalamatan pada Jaringan Komputer,
ü
Memahami
cara kerja dari Jaringan Komputer, dan
ü
Mampu
mengaplikasikan cara Pengalamatan pada Jaringan Komputer
1.2 Alat
dan Bahan Praktikum
1.
3
buah PC / Laptop,
2.
3
buah Switch,
3.
6
buah kabel Straight,
4.
3
buah kabel Crossover, dan
5.
3
buah Mikrotik Router.
1.3 Dasar
Teori
Sebelum kita
melakukan pratikum kita yaitu “Pengalamatan pada Jaringan Komputer”, kita harus
memahami definisi dari setiap komponen yang berkaitan seperti pada peralatan
dan bahan yang kita siapkan untuk melakukan praktikum kita dan juga masih ada
banyak hal, agar saat kita melakukan praktikum ini kita bisa memahami dan
mengerti, hal dan bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
MikroTik
Router
MikroTik
Router, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan
sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC
yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup
besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk
keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit)
disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
2.
Subnet
Mask (Subneting)
Subnet Mask (Subnetting)
adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil
yang disebut "subnet.",
setiap
subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya
jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam
jaringan multi). Subnet juga dapat
digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address
= 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0,
maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan
ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan
jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus
memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai
kelompok ke-4 Subnet Mask.
3.
Ping
Ping
(sering disebut sebagai singkatan dari Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa
Induktivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control
Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer
terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan
menunggu respon darinya.
4.
IP
Address
IP
Address adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit
yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang dari
angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6
atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan
Internet berbasis TCP/IP.
5.
Internet
Protocol Suite (TCP/IP)
Internet Protocol Suite (TCP/IP) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat
lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema
pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer
dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, salah satunya yakni sebagai berikut :
§
Pengalamatan IP:
yang berupa alamat
logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit)
yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan Subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP
pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID)
yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat
mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut.
Contoh : alamat 192.168.0.1 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.0
ke dalam Network ID 192.168.0.0 dan Host ID
254.
Alamat IP merupakan
kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan
secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
6.
Internetwork
Internetwork
(Antar Jaringan) adalah sebuah istilah yang merujuk
kepada penghubungan dua buah segmen jaringan
atau lebih dengan menggunakan sebuah router,
sehingga terbuatlah satu buah jaringan yang lebih besar. Paket-paket yang
datang dari salah satu jaringan yang tergabung dengan internetwork akan
diteruskan ke jaringan tujuannya oleh router, dengan menggunakan proses routing.
Teknik ini juga merupakan teknik yang sama yang digunakan untuk menghubungkan
antar jaringan di dalam jaringan Internet.
1.4 Praktikum
Langkah-langkah
dan cara melakukan praktikum adalah sebagai berikut :
1.
Langkah
yang pertama, kita harus mengetahui bahwa PC atau computer telah terhubung
dengan Mikrotik dan Switch dengan menggunakan kabel berikut :
ð
Kabel
Straight dipasang pada computer ke switch, dan dari switch ke mikrotik
berdasarkan keguanaannya, dan
ð
Kabel
Crossover dipasang pada mikrotik dan mikrotik berdasarkan kegunaannya.
2.
Setelah sudah memastikan kabel seperti langkah
sebelumnya, kemudian lakukan settingan IP Address dengan cara seperti berikut :
Ø masuk Start Menu
Ø Setting
Ø Network Connection
Ø Local Area Connection
3.
Sesudah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik
double pada jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4),
4.
Jika sudah
dibuka, akan muncul gambar seperti dibawah ini :
5.
Lalu masukkan IP Adress pada kolom kosong seperti pada
gambar diatas,
v Pada komputer 1 : 192.168.0.1
Subnet mask : 255.255.255.0
v Pada komputer 2 : 192.168.0.33
Subnet mask : 255.255.255.0
v Pada komputer 3 : 192.168.0.77
Subnet mask : 255.255.255.0,
lalu OK
6.
Sesudah
masukkan IP Address pada setiap komputer tadi seperti yang ditunjukan pada
langkah sebelumnya, kemudian kita mulai
melakukan proses ping IP yang kita gunakan pada computer 1, computer 2, dan
computer 3 yang sebelumnya sudah diberi alamat IP masing.
Langkah-langkah pengePingan
IP dapat dilakukan dengan cara berikut :
Klik start
dan klik menu Run.. (tekan logo Windows +R) dan ketikkan CMD, seperti gambar dibawah ini :
Kemudian klik OK,
Apabila telah muncul jendela Command Prompt, ketik :
ð Ping198.168.0.1 untuk ping ke IP di komputer 1,
ð Ping198.162.0.33 untuk ping ke IP komputer 2, dan
ð Ping198.162.0.77
untuk ping ke IP
komputer 3,
7.
Jika
proses pengePingan IP tidak berhasil atau terjadi kesalahan, anda harus kembali
melihat pada jendela IP Address seperti yang dilakukan pada langkah ke 2, dan
langkah ke 3 diatas, dan klik kanan pada Local
Area Network, kemudian pilih jendela Disabled,
hal ini membuat Local Area Network menjadi
off atau tidak dapat menggunakan. Setelah itu kembalikan Local Area Network pada keadaan on atau Enabled seperti anda lakukan tadi.
8.
Setelah
itu coba untuk mengeping kembali dengan mengikuti langkah ke 6 diatas,
9.
Setelah
proses PengePingan IP berhasil, itu berarti dari ketiga komputer tersebut sudah
saling terhubung,
10.
Dan
langkah selanjutnya anda harus mengganti Subnet
mask pada masing-masing komputer yang sudah terhubung tersebut,
langkah-langkah mengganti Subnet mask
dapat anda lihat pada langkah 3 dan 4,
11.
Jika
sudah muncul gambar seperti pada langkah ke 4 diatas maka selanjutnya anda
harus mengganti Subnet mask yang
sudah terisi 255.255.255.0 dengan Subnet
mask yang baru yaitu 255.255.255.128 pada ketiga komputer atau PC, kemudian
klik OK,
12.
Setelah
anda mengganti Subnet mask pada
masing-masing komputer atau PC, kemudian anda harus melakukan PengePingan IP
pada masing-masing komputer agar kita
dapat melihat apakah terjadi perubahan atau tidak sama sekali. Proses
pengePingan IP dapat anda lihat langkah ke 6,
13.
Pada
langkah tersebut kita akan tau bahwa dari setiap komputer yang terhubung tidak
mengalami perbedaan atau perubahan, karena Subnet
mask yang dipakai masih bisa menampung host yang lebih dari 100-126,
14.
Sejauh
ini kita telah melakukan 2 proses pengalamatan IP, dan selanjutnya kita akan
melakukan pengalamatan IP yang ketiga diamana kita harus melakukan penyetingan
IP atau mengganti Subnet mask, penggantian
Subnet mask dapat anda lakukan dengan
melihat langkah ke 3 dan 4, pada kolom Subnet
mask yang sudah diisi 255.255.255.128 pada langkah ke 11 dapat anda ganti
dengan Subnet mask yang baru yaitu
255.255.255.192 pada masing-masing komputer, kemudian klik OK,
15.
Kemudian
melakukan pengePingan IP pada masing-masing komputer, pengePingan IP dapat kita
lihat pada langkah ke 6,
16.
Dan
apakah yang terjadi setelah proses pengePingan IP tadi??
Dalam hal ini yang terjadi adalah masing-masing komputer tidak akan bisa berhubungan seperti awalnya, karena dari masing-masing Subnet mask yang telah diganti pada masing-masing komputer, hal ini membuat kita bertanya-tanya,apakah yang terjadi??
Dalam hal ini yang terjadi adalah masing-masing komputer tidak akan bisa berhubungan seperti awalnya, karena dari masing-masing Subnet mask yang telah diganti pada masing-masing komputer, hal ini membuat kita bertanya-tanya,apakah yang terjadi??
17.
Pada
langkah tersebut kita akan melihat perubahan yang terjadi karena dari ketiga
komputer tersebut akan ada salah satu komputer yang tidak dapat terhubung, itu
disebabkan karena pada Subnet mask yang
sudah diganti, permasalahan tersebut akan anda ketahui pada bab selanjutnya
yang akan dibahas tentang permasalahan tersebut,
18.
Dan
langkah selanjutnya anda harus melakukan pengalamatan yang terakhir yaitu yang
ketiga kali, dimana kita harus mengganti Subnet
mask lagi pada masing-masing komputer, proses tersebut dapat anda lihat
pada langkah ke 3 dan 4, dan pada kolom Subnet
mask yang sudah diisi 255.255.255.192 pada langkah ke 14 dapat anda ganti
dengan yang baru yaitu 255.255.255.224 pada masing-masing komputer lalu klik
OK,
19.
Dan
kemudian lakukan pengePingan IP pada masing-masing komputer, dapat dilihat pada
langkah ke 6,
20.
Setelah
itu kita melihat perubahan lagi yang terjadi bahwa masing-masing komputer
tersebut tidak dapat berkomunikasi kembali seperti awalnya dimulai.
1.5 CIDR
(Classless
Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara
alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. CIDR merupakan
mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara
yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B,
dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut
meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk
menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di
mana saja.
Dengan cara yang sama,
kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat
menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat
IP kelas B.
Lebih jelasnya
lihat table CIDR dibawah ini :
MODUL IV
(MENENTUKAN IP ADDRESS)
Ketentuan :
1.
Suatu
kampus memiliki ruangan sebagai berikut :
ü
Gedung
A
ü
Gedung
B
ü
Gedung
C
ü
Gedung
D
Diminta :
1.
Membangun
jaringan dengan ketentuan :
A.
Gedung
A ada 6 PC
B.
Gedung
B ada 24 PC
C.
Gedung
C ada 12 PC
D.
Gedung
D ada 36 PC
2.
Masing-masing
gedung mempunyai segment sendiri-sendiri
3.
Masing-masing
gedung bisa berkomunikasi dengan gedung yang lainnya melalui Router
4.
Tentukan
alokasi IP Address sesuai kebutuhan.
1.1.
PRAKTIKUM
2.
Sebelum
memulai lebih jauh kita harus menentukan IP Address pada masing-masing gedung
yang memiliki PC seperti ketentuan diatas.
A.
Gedung
A ada 6 PC, jadi IP Address yang dipakai pada gedung ini adalah sebagai
berikut:
Ø
192.168.7.1/29
s/d 192.168.7.6/29
B.
Gedung
B ada 24 PC, jadi IP Address yang dipakai pada gedung ini adalah sebagai berikut:
Ø
192.168.6.1/27
s/d 192.168.6.24/27
C.
Gedung
C ada 12 PC, jadi IP Address yang digunakan pada gedung ini adalah sebagai
berikut:
Ø
192.168.5.1/28
s/d 192.168.5.12/28
D.
Gedung
D ada 36 PC, jadi IP Address yang digunakan pada gedung ini adalah sebagai
berikut:
Ø
192.168.8.1/26
s/d 192.168.8.36/26
Jika ketentuan diatas membingungkan, kita bisa lihat
pada table seperti dibawah ini:
Gambar : Table CIDR
MODUL
V
(MEMBUAT
JARINGAN SEDERHANA)
1.5
Praktikum
Langkah-langkah dan cara melakukan praktikum adalah
sebagai berikut :
·
Masukan komponen-komponen yang akan,seperti
gmbar berikut:
·
Setelah itu masukan IP ke masing-masing PC yang
digunakan,dengan langkah sebagai berikut:
o
Klik pada PC yang akan diisi IP,kemudian pilih
Config,seperti gambar berikut:
Kemudian
pilih fastethernet,pada IP Cofiguration kita pilih Static, setelah itu pada IP
address kita masukan IPnya,pada praktikum ini kami menggunakan IP : 172.16.0.2/24.
selesai
menyeting IPnya,kemudian kita pilih setting,kemudian pada gatewaynya kita
masukan IP gateway,pada praktikum ini kami gunakan IP:172.16.0.1/24
Lakukan langkah tersebut hingga pada PC ke-6, dengan masing-masing
IP yaitu:
§ PC 1 è IP
address: 172.16.0.2/24 dan gateway : 172.16.0.1
§ PC 2 è IP
address: 172.16.0.3/24 dan gateway : 172.16.0.1
§ PC 3 è IP
address: 172.16.1.2/24 dan gateway : 172.16.1.1
§ PC 4 è IP
address: 172.16.1.3/24 dan gateway : 172.16.1.1
§ PC 5 è IP
address: 172.16.2.2/24 dan gateway : 172.16.2.1
§ PC 6 è IP
address: 172.16.2.3/24 dan gateway : 172.16.2.1
Setelah memasukan semua IP ke masing-masing PC,selanjutnya kita
masuk ke router. Sebelum kita mulai menyeting IPnya,kita terlebih dahulu
menambah port ke dalam router 2, karena di router tersebut membutuhkan lebih
dari 2 port. Langkah-langkahnya yaitu:
Klik
pada gambar mikrotik,lalu pilih Physical,kemudian drag wic-1enet ke dalam port
yang kosong di router.
Setelah menambah port di
router 2,baru kita mulai menyeting IPnya,di mulai dari router 1,langkah-langkah
sebagai berikut:
Klik router 1 kemudian pilih CLI,kemudian kita
masukan command-commandnya sebagai berikut:
Setelah di route1,kemudian lanjut ke route2,
sebagai berikut:
Setelah di route2
,kemudian lanjutkan ke route3,sebagai berikut:
Setelah selesai menyeting ip,selanjutnya kita
melakukan proses ip route, pertama kita lakukan dari route1,sebagai berikut:
Kemudian lanjutkan
melakukan ip route di router2,sebagai berikut:
Dan yang terakhir di router3,sebagai berikut:
Setelah
semua selesai,selanjutnya kita mencoba ngeping dari PC1 ke PC yang lain,seperti
gambar berikut:
Jika semua telah terhubung,maka jaringan yang dibuat
telah berhasil.
MODUL VI
(PENGALAMATAN IP MENGGUNAKAN CLI)
1.1. Tujuan
Ø
Agar
mahasiswa memahami cara membuat IP Address menggunakan Packet Tracer
Ø Agar mahasiswa mengerti alur dari pembuatan tersebut
1.2. Landasan
Teori
Saat ingin
melakukan pengalamatan IP (khususnya pada computer dan mikrotik router) ada
baiknya kita mengenal apa itu Mikrotik Router.
A.
Mikrotik Router
Mikrotik Router
adalah sebuah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk merancang
jaringan sederhana pada computer tanpa harus menggunakan kabel dan Mikrotik itu
sendiri secara fisik.
B.
CLI
CLI adalah
sebuah tool yang ada pada Mikrotik Router
yang berguna untuk menghubungkan computer yang satu dengan yang
lainnya,mikrotik satu dengan mikrotik yang lainnya menggunakan logika
(codingan).
1.3. Praktikum
Langkah pertama dalam melakukan praktikum ini adalah:
ü
Menyiapkan
software Packet Tracer
ü
Menjalankan
Packet Tracer
ü
Mendesign
apa yang dibutuhkan menggunakan tools-tools yang terdapat pada Packet Tracer
ü
Melakukan
penghubungan antara 1 objek dengan objek yang lainnya
Selengkapnya mari kita lihat gambar dibawah ini serta langkah-langkahnya
:
1.
Menyiapkan
dan menjalankan Packet Tracer
Pada langkah
yang paling awal ini kita perlu menjalankan software yang akan kita gunakan
dalam praktikum ini, halaman awal saat anda sudah menjalankan software tersebut
kurang lebih seperti gambar dibawah ini:
Gambar 1.1 : tampilan awal Packet Tracer
2.
Mendesign
Setelah
menjalankan software tadi dan sudah melihat tampilan awal pada software itu
sendiri saatnya anda melakukan design atau merancang apa yang diperlukan saat
anda akan melakukan hal yang kita bahas pada laporan ini, lebih jelasnya lihat
gambar dibawah ini :
Gambar 1.2 : Mendesign
Packet Tracer
3.
Menghubungkan
Setelah tahap
mendesign, kita harus melakukan penghubungan antara router ke router, dan
computer ke computer seperti gambar dibawah ini:
Gambar 1.3 : melakukan
penghubungan
Dalam penghubungan ini kita
menggunakan tools yang digambar seperti Z terbalik pada pojok bawah bagian kiri
yang mempunyai warna unik dari yang lainnya.
4.
Memberikan
alamat IP pada computer
Sebelum
kita membahas lebih jauh tentang pengalamatan IP pada computer menggunakan
tools CLI, kita harus memberikan IP pada salah satu objek diatas, baik pada
computer maupun mikrotik itu sendiri.
Tapi
pada praktikum kali ini kita melakukan pengalamatan IP pada computer terlebih
dahulu sebelum memberikan IP tersebut pada mikrotik. Langkah-langkahnya adalah
sbb:
Doble
klik pada gambar computer,
Setelah
itu pilih Config pada tab menu,
Selanjutnya
pilih fastethernet, seperti pada gambar berikut :
Setelah
memberikan IP Address pada computer, selanjutnya pilih tools settings dan
masukkan gateway dari IP itu sendiri seperti pada gambar dibawah ini:
Setelah
melakukan hal demikian, keluar dari menu tersebut, dan lakukan pada computer
lainnya seperti pada pembahasan diatas, berikan IP Address dan gateway pada
computer itu.
5.
Setelah
melakukan pengalamatan IP pada kedua computer diatas, barulah kita akan
memasuki hal terpenting dalam laporan tersebut dimana kita membahas bagaimana
melakukan pemberian IP Address pada Mikrotik Router menggunakan perintah CLI.
Langkah-langkah
melakukan hal tersebut adalah sbb:
Lakukan doble klik pada gambar mikrotik, lalu pilih
menu CLI seperti gambar dibawah ini:
Setelah melakukan hal seperti diatas, lalu tekan
keyword enter hingga tulisan menjadi Router >, lalu ketikkan enable dan
tekan enter lagi untuk kedua kalinya hingga tampilan seperti Router#,
selengkapnya lihat pada gambar dibawah ini :
Langkah selanjutnya tuliskan perintahnya sebagai
berikut :
Router#configure
terminal
Router
(config)# ip route 192.168.1.1 255.255.255.0 10.10.1.2
Langkah ini juga berguna untuk mikrotik lainnya,untuk
memberikan IP pada mikrotik tersebut. Ketikan perintah seperti yang diatas saat
ingin melakukan pemberian IP pada
mkrotik.
Selanjutnya kita pasti berpikir bagaimana cara agar
computer A dan computer B bisa terhubung?? Nah pada langkah selanjutnya kita
akan membahas bagaimana agar komputer-komputer
tersebut bisa terhubung melalui command line pada mikrotik.
Langkah-langkah melakukan routing static dalam command
line (CLI) adalah sbb:
-
enable
-
configure
terminal
-
ip
route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.1.2
-
no
shutdown
-
exit
-
exit
Setelah melakukan hal demikian, saatnya kita melakukan
pengepingan pada masing-masing computer ke masing-masing router yang sudah
didesign pada packet tracer seperti langkah sebelumnya diatas. Lakukan
pengetikan pada command line yang terdapat pada computer seperti dibawah ini :
ü
Ping
192.168.1.1
ü
Ping
10.10.1.2
ü
Ping
pada IP computer 2
ü
Ping
pada router 2.
Setelah semuanya sudah terhubung dengan perintah
diatas, maka pembuatan jaringan pada CLI anda sudah berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar