- KONSEP CAMERA VIEW
Camera
Angle dalam pengertian karya audio visual berati Sudut pengambilan
gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi
tertentu dalam membidik obyek. sudut dimana kamera mengambil gambar
suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa
menghasilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan
menciptakan kesan tertentu pada adegan yang sedang kita
tayangkan.Pernyataan ini menegaskan, bahwa kamera yang dipakai dalam
membidik obyek atau dengan istlah lebih populer “Obyek dalam View
Camera” itu,menggambarkan tentang keberadaan kamera berada diposisi mana
dalam keadaan seperti apa. Pemakaian Camera Angle ini diharapkan dapat
menghasilkan suatu peristiwa atau keadaan obyek dalam bidikan kamera
agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu
keadaan. Setiap hasil bidikan dalam pandangan kamera mempunyai
kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis sudut pandang yang
dipakainya.
- PENGERTIAN
Camera Angle dalam pengertian
karya audio visual berati Sudut pengambilan gambar yang menekankan
tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam membidik obyek.
sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau
adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang
menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada
adegan yang sedang kita tayangkan.Pernyataan ini menegaskan, bahwa
kamera yang dipakai dalam membidik obyek atau dengan istlah lebih
populer “Obyek dalam View Camera” itu,menggambarkan tentang keberadaan
kamera berada diposisi mana dalam keadaan seperti apa. Pemakaian Camera
Angle ini diharapkan dapat menghasilkan suatu peristiwa atau keadaan
obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat menarik dan mampu
mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. Setiap hasil bidikan dalam
pandangan kamera mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis
sudut pandang yang dipakainya.
- JENIS-JENIS CAMERA ANGLE
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi tepat di atas obyek bidikan, atau setara dengan arah
jarum jam menunjuk angka pukul 12.00.
Teknik Top Angle lebih menarik lagi hasilnya jika dipandu dengan
teknik Moving Camera. Misalkan penerapan scene pada pengadegan
kejar-kejaran 3 buah pesawat tempur yang saling naik dan turun dalam
view antar pesawat, ketika pesawat tertembak sayapnya maka pesawat
berputar-putar jatuh ke bawah, saat itulah pengambilan gambar Top Angle
dilakukan dengan view penerbang yang berteriak ketakutan dan bumi secara
bergantian seperti adegan dalam film “TOP GUN” atau “IRON EAGLE”.
gambar 1. Top Angle (photo by google) |
2. High Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi di atas obyek bidikan, atau setara dengan arah jarum
jam menunjuk angka pukul 12.05. sampai 15.00, atau sudut 5 derajat
samap 90 derajat. Pengertian lain menyamakan dengan istlah Bird View
Angle dengan penjelasan bahwa pengambilan teknik ini dilakukan dengan
posisi kamera berada diatas obyek dengan kemiringan tertentu dan
posisinya bisa berada disekitar atas obyek, bisa kiri, kanan, depan
maupun dibelakang obyek tergantung dari permintaan sutradara yang
mendirectnya.
Fungsi teknik ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi
tertekan, dan pandangan obyek dalam bidikan kamera terlihat lebih kecil.
Teknik ini juga cocok dipakai untuk menerangkan kesan luas seperti
menceritakan tentang pemandangan alam misalnya suasana pedesaan dengan
kesegaran pepohonannya atau suasana perkotaan yang dipenuhi dengan
gedung-gedung pencangkar langit.
Teknik ini akan menciptakan gambar lebih baik lagi jika digabungan
dengan Moving Kamera sehingga obyek terlihat lebih hidup dalam
memerankan karakter yang diperankannya. Pemakaian alat untuk
menerapkannyapun bermacam macam bisa mengunakan tangga, naik gedung
bertingkat, menggunakan Jimy Jeep atau Camera Cranes dan juga bisa
menggunakan helycopter seperti film-film produksi Amerika yang teknik
pengambilan gambarnya sungguh mengagumkan.
Gambar 2. High Angle (photo by google) |
3. Eye Level Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi di sejajar dengan pandangan mata, baik berdiri
maupun ketika duduk antara obyek dan kamera dkedudukannya sejajar, atau
setara dengan arah jarum jam menunjuk angka pukul 03.00/15.00 bisa juga
dengan pukul 09.00/21.00. Pengertian lain menyamakan dengan istlah sudut
90 derajat dengan penjelasan bahwa pengambilan teknik ini dilakukan
dengan posisi kamera berada sejajar dengan obyek dalam pandangan mata
secara horizontal, dimana dalam praktek pengambilannya bisa berada di
kiri, kanan, depan maupun dibelakang obyek tergantung dari permintaan
sutradara yang mendirecnya.
Fungsi teknik ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi
dalam keadaan normal atau kegiatan seperti sehari-hari dilakukan. Teknik
ini juga cocok dipakai untuk menerangkan kegiatan apa saja dalam dari
obyek yang dibidiknya, misalnya orang yang lagi menatap sesuatu, orang
yang lagi melakukan penjamuan makan malam serta kegiatan-kegiatan
sehari-hari lainnya.
Gambar 3. Eye Level Angle (photo by google) |
Pengadegan yang menunjukkan pemakaian EYE LEVEL ANGLE dalam beberapa
frame pada saat melakukan shooting dilapangan, seperti suasana
pemandangan perumahan, orang menatap sesuatu serta obrolan dimeja makan
adalah cerminan kegiatn normal dalam kehidupan sehari-hari.
4. Low Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi di bawah obyek bidikan, atau setara dengan arah
jarum jam menunjuk angka pukul 15.05. sampai 17.50, atau sudut 95
derajat sampai 170 derajat. Pengertian lain memberikan penjelasan bahwa
pengambilan teknik ini dilakukan dengan posisi kamera berada dibawah
obyek dengan sudut kemiringan tertentu ke arah bawah dan posisinya bisa
berada disekitar bawah obyek, bisa kiri, kanan, depan maupun dibelakang
obyek tergantung dari permintaan sutradara yang mendirectnya.
Fungsi teknik ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi
berkekuatan tinggi terlihat perkasa, dan pandangan obyek dalam bidikan
kamera terlihat perspektif yang meninggi hingga sang obyek seperti
seorang pahlawan yang gagah. Teknik ini juga cocok dipakai untuk
menerangkan genre film atau sinetron/FTV horor, action dimana
pengaplikasiannya menunjukkan detil obyek secara jelas dengan karakter
yang dibawahnya. misalnya suasana yang menceritakan 2 orang lagi
bertengkar, dan si tokoh yang menjadi jagoan akan lebih kuat ketika
ekspresi kemarahannya diambil secara jelas dengan teknik Low Angle.
Teknik ini akan menciptakan gambar lebih baik lagi jika digabungan
dengan Moving Camera sehingga obyek terlihat lebih hidup dalam
memerankan karakter yang diperankannya. Pemakaian alat untuk
menerapkannyapun bermacam macam bisa mengunakan tangan sambil jangkok,
atau dengan menggunakan Dolly Rell Camera,Jimmy jeep atau Camera Cranes.
Gambar 4. Low Angle (photo by google) |
Pengadegan yang menunjukkan pemakaian LOW ANGLE dalam beberapa frame
pada saat melakukan shooting dilapangan, seperti terlihat salah satu
seorang juru kamera yang sedang melakukan pengambilan gambar. Film Coboy
produksi dari Amerika mengilustrasikan dua orang yang siap tempur dalam
suatu arena.
5. Frog Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi di sejajar dengan alas dimana posisi kamera berdiri
dalam ketinggian kurang lebih 30 cm. Pengertian lain menyamakan dengan
penjelasan bahwa pengambilan teknik ini dilakukan dengan posisi kamera
berada sejajar alas, misalnya tanah, lantai ataupun meja dimana obyek
yang di bidik berada diatasnya. Dalam praktek pengambilannya teknik ini
bisa berada di kiri, kanan, depan maupun dibelakang obyek tergantung
dari permintaan sutradara yang mendirectnya.
Fungsi teknik ini adalah untuk menciptakan karakter obyek menjadi
dalam keadaan lebih jelas. Teknik ini juga cocok dipakai untuk
menerangkan kegiatan apa saja dalam dari obyek yang dibidiknya, misalnya
mobil yang melesat di jalan raya, Tampilan binatang dengan menunjukkan
detil karakter dari obyek yang dibidik agar terlihat dramatis.
Pada kepentingan lain, penggunaan teknik ini juga bisa dipadukan
dengan teknik moving camera entah dengan menggunakan doly rell camera
dengan istilahnya Track In, dari kejauhan menuju kedekatan obyek.
Gambar 5. Frog Angle (photo by google) |
Pengadegan yang menunjukkan pemakaian FROG ANGLE dalam beberapa
frame pada saat melakukan shooting dilapangan, seperti suasana keceriaan
seorang ayah kepada anaknya yang lagi bersenang-senang di depan halaman
rumahnya. Pandangan rendah adegan mobil yang melesat di jalan raya atau
suasana sepi jalan raya.
6. Bottom Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi tepat di bawah obyek bidikan, atau setara dengan
arah jarum jam menunjuk angka pukul 06.00. atau 18.00.
Fungsi teknik ini menjelaskan tentang obyek yang dibidik itu dalam
keadaan diatas, misalkan untuk pengadegan obyek dalam perjalanan di
sebuah hutan disampingnya terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi.
Untuk mendapatkan gambar yang dramatik maka perlu adanya visualisasi
pohon yang dilihat oleh tokoh karena ada kapal terbang yang melewati di
atas kepalanya, sehingga secara otomatis tokoh akan melihat ke atas.
Pada keadaan tertentu bidikan dari teknik ini akan berkesan menimbulkan
perspektif yang dalam dengan suasana meninggi.
Gambar 6. Bottom Angle (photo by google) |
Pengadegan yang menunjukkan pemakaian BOTTOM ANGLE dalam beberapa
frame pada saat melakukan shooting dilapangan, seperti terlihat salah
satu pesawat tempur yang melesat di atas awan, pepohonan yang terlihat
mengecil membentuk perspektif yang meninggi dalam view orang yang
melihat pohon tersebut di bawahnya
0 komentar:
Posting Komentar